Jakarta, Orang tua mana yang tidak resah jika anaknya sibuk uhuk-uhuk alias batuk sepanjang hari. Apalagi jika batuknya tak kunjung reda, padahal sudah seminggu menyerang. Jika sudah seperti ini apakah sudah saatnya anak mengonsumsi antibiotik?
"Kalau anak batuk itu kan sistem pertahanan tubuh dia. Kalau ada benda asing pasti batuk. Kalau ada yang bilang anaknya batuk kering bukan berarti harus diberi antibiotik, namun batuknya tidak efektif sehingga dahaknya tidak keluar," ujar dr Marissa TS Pudjiadi, SpA, dalam perbincangan dengan detikHealth dan ditulis pada Rabu (5/2/2014)
Senada dengan dr Marissa, dr Arifianto, Sp.A yang merupakan penulis buku 'Orang Tua Cermat Anak Sehat' juga tidak setuju anak yang batuk biasa buru-buru diberi antibiotik. Menurutnya, jika anak mengeluh sesak napas ketika batuk, bisa jadi itu pneumonia. Saat kondisi itu terjadi, maka segeralah ke dokter.
"Anak itu batuknya sering lama karena tertular berulang-ulang. Kalau di rumah tertular kakak, ayah, ibu. Sudah sembuh nanti ke sekolah tertular lagi oleh teman-temannya," jelas dokter yang akrab disapa dr Apin ini.
Kepala Divisi Farmakoepidemologi dan Farmakoekonomi FK UGM, Prof dr Iwan Dwiprahasto, MMedSc, PhD, menyarankan agar pemberian antibiotik kepada anak yang sakit batuk dikonsultasikan dulu kepada dokter. Itu pun jika batuk si kecil tidak seperti batuk biasa.
"Kalau dahaknya sudah kuning kehijau-hijauan, berlangsung berhari-hari, makanan dan minuman yang kurang, biasanya terjadi pada hari ke 6 atau 7, boleh diberikan antibiotik setelah berkonsultasi ke dokter. Untuk sakit tenggorokan berlangsung satu atau dua hari, hanya memerlukan obat anti-inflamasi non-steroid, tidak perlu antibiotik," jelas Prof Iwan.
Studi yang dipresentasikan dalam pertemuan tahunan American College of Chest Physicians (ACCP) di Atlanta menyebut anak-anak yang menderita batuk karena terkait dengan flu biasa tidak boleh diberi antibiotik. Meski antibiotik tidak efektif mengobati batuk, namun menurut peneliti Italia, banyak anak yang mendapat resep antibiotik. Demikian dikutip dari Medicinenet.Next
(
vit/vit)
This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.