TEMPO.CO, Jakarta - Hari Kusta Dunia yang jatuh pada 27 Januari lalu mengingatkan kita untuk terus meningkatkan kesadaran akan penyakit yang menyerang sistem saraf ini. Meski penderita kusta sering kali dipandang sebelah mata dan dijauhi, nyatanya, penyakit kusta tidaklah semenakutkan yang dibayangkan. Berikut 10 fakta tentang kusta yang perlu Anda ketahui, seperti dikutip dari Health India
1. India, negara penderita kusta terbanyak di dunia.
Sebanyak 58 persen penderita kusta berada di dunia. Jumlah pasien perempuan lebih mendominasi daripada pasien laki-laki. Dan, ada sekitar 13 ribu anak India yang menderita kusta.
2. Kusta merupakan salah satu penyakit tertua di dunia
Konon, kusta stelah menyerang manusia sejak 300 SM. Kusta menjadi penyakit yang memunculkan stigma paling buruk di masyarakat.
3. Kusta disebabkan oleh bakteri
Penyakit ini disebabkan oleh bakteri berbentuk batang yang dikenal sebagai Mycobacterium leprae. Gejala yang paling umum adalah terjadinya bercak pucat pada kulit tanpa sensitivitas.
4. Tidak mudah menular
Kusta diyakini ditularkan melalui tetesan dari hidung dan mulut. Tidak seperti penyakit lain yang mudah menyebar, kusta akan menular jika terjadi kontak yang berulang dan dalam jangka waktu yang lama dengan pasien yang terinfeksi. Kusta akan menyebar jika orang yang terinfeksi tidak segera minum obat. Namun, jika ia langsung mendapat pengobatan, jumlah bakteri kusta akan langsung berkurang secara signifikan.
5. Sebagian besar orang kebal terhadap bakteri kusta
Menurut penelitian, sekitar 95 persen manusia sebenarnya kebal terhadap bakteri ini. Hanya saja kadang, deteksi dini cenderung terlambat sehingga kusta cepat menyebar.
6. Gejala yang unik untuk setiap jenis kusta
Gejala penyakit kusta yang paling umum adalah adanya bercak di kulit, baik yang sensitif terhadap sentuhan maupun tidak. Tanda klasik ialah becak tak berambut atau berkeringan dan tidak akan merasakan apapun, termasuk panas atau dingin. Menurut WHO, kondisi ini diklasifikasikan menjadi paucibacillary–jika tidak ada bakteri yang terdeteksi di lesi kulit dan multibasiler –ada lebih dari lima bercak yang positif berbakteri.
7. Kusta mudah dideteksi
Diagnosis kusta cukup sederhana. Dokter akan dengan mudah mengetauinya tanpa harus menjalankan serangkaian tes. Menurut WHO, jika seseorang mengunjungi dokter di daerah endemik dengan gejala klasik kusta, ia harus dianggap sebagai penderita penyakit tersebut. Jika memamng diperlukan, barulah dokter akan mengambil sampel kulit untuk diuji. Namun, ini jarang terjadi.
8. Kusta dapat disembuhkan dan pengobatannya gratis
Kusta dapat disembuhkan dengan Multi-Drug Therapy (MDT). WHO sudah menggratiskan obat ini. MDT adalah kombinasi dari tiga obat, yaitu clofazimine, rifampisin, dan dapson. Terapi obat ini setidaknya berlangsung selama 6-24 bulan.
9. Kusta yang tidak diobati dapat menyebabkan cacat parah
Jika dibiarkan tidak diobati, kusta dapat menyebabkan jari tangan dan kaki rusak. Jari-jari akan menekuk ke dalam. Kusta juga akan memengaruhi mata, sehingga sulit bagi pasien untuk berkedip, dan bakhan bisa menyebabkan kebutaan. Penyakit yang juga dikenal dengan nama Hansen ini juga dapat menyebabkan borok permanen. Infeksi sering terjadi di bagian tangan dan kaki yang terluka. Penderita kusta juga akan mengabaikan memar dan luka bakar karena orang tersebut tidak merasakan sakit.
10. Diagnosis dini adalah kunci untuk menghindari cacat
Diagnosis dini dan pengobatan dengan Multi Drug Therapy-(MDT) akan mencegah cacat permanen dengan menyembuhkan penyakit sebelum menyebabkan cacat. Intinya, semakin cepat terdeteksi, penyakit ini akan segera hilang.
ANINGTIAS JATMIKA | HEALTH INDIA
Berita Lainnya
Jazuli Laporkan Mahfud Md. ke Mabes Polri
Rizal Ramli: SBY Pernah Ngemis ke Saya
PKS Soal Jokowi: Populer Enggak Dicalonin, Ngapain ?
Daftar 14 Kendaraan Adik Ratu Atut yang Disita KPK
This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.