MENYAMBUT perayaan Imlek, desainer Sebastian Gunawan kembali menggelar peragaan busana. Uniknya, koleksi dari lini pertama tersebut merupakan hasil perpaduan dua budaya yakni timur dan barat.
Pada peragaan tersebut, Seba demikian sapaan desainer ini, hadir dengan 53 outfit yang dikemas dengan tema Le Jardin Chinois atau Taman China. Untuk koleksi kali ini, Seba terinspirasi dari kehidupan para bangsawan Eropa di era Rococo, di mana Louis XV sangat menggemari budaya China yang memiliki nilai seni tinggi. Menurutnya, lebih dari dua bulan menggarap koleksi tersebut, ada banyak hal menarik yang ditemukan. Salah satunya adalah persamaan antara budaya China dengan gaya hidup bangsawan Eropa.
"Saya lihat ada kesamaan antara dua budaya itu. Di bagian kerah identik dengan kerah tinggi dan tertutup, bedanya di Eropa pakai renda," kata Seba di Hotel Mulia, Senayan, Jakarta, Jumat, 17 Januari 2013.
Untuk tampilannya, suami dari desainer Christina Paranese itu menggabungkan siluet khas Victoria dengan kerah Qipao Shanghai. Di sini, keunggulan Seba dalam memainkan siluet dan cutting Shanghai diwujudkan menjadi bentuk baru yang lebih feminin dan modern.
"Detilnya lebih halus. Cutting-nya victoria tapi atasnya cheongsham,"imbuhnya.
Sementara untuk pemilihan warnanya sedikit berbeda. Jika biasanya busana khas imlek yang berwarna mencolok, Seba justru menghadirkannya dengan warna-warna pastel sesuai dengan tema.
Sedangkan untuk material yang digunakan juga dipilih dari bahan berkualitas tinggi. Untuk koleksi tersebut, Seba lebih banyak menggunakan bahan seperti damask, hand woven, lace dan silk. (ind)
This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.