JIKA Anda pernah tergoda untuk mengambil cuti sakit pasca-putus, Anda tidak sendirian. Sekira 76% orang mengatakan bahwa putus cinta bisa dimengerti dan dapat menyebabkan masalah emosional dan fisik yang besar, menurut survei terbaru dari layanan perjodohan di Inggris, EliteSingles.com.
Ada alasan kenapa Anda merasa seperti tertabrak truk setelah putus. "Ketika berpikir tentang semua hal yang terasa baik ketika jatuh cinta, Anda benar-benar mengalami semua gejala yang sama ketika putus - satu-satunya perbedaan adalah mereka terasa buruk," kata pakar hubungan Michele O'Mara, Ph.D.
Anda merasa tidak bisa makan, tidak bisa tidur, dan tidak bisa berhenti memikirkan orang itu ketika jatuh cinta, tetapi gejala yang sama menjadi menyusahkan setelah Anda putus. Dan O'Mara mengatakan, perasaan ini semua bisa dijelaskan dalam biologi. Pikiran dan tubuh Anda benar-benar mengalami perubahan kimia dan hormon setelah putus cinta.
Sebelum Anda tenggelam dalam kesedihan, bacalah tip dari O'Mara untuk melalui masa putus dengan cara yang sehat, seperti dilansir
Women's Health Mag.
Memutuskan kontak dengannya Ini mungkin tampak mustahil, tapi itu satu-satunya perbaikan nyata. Scan otak, tes darah, dan penelitian lainnya menunjukkan ketika melihat atau berbicara dengan seseorang yang dicintai, tubuh Anda bereaksi dengan cara membakar hasrat terhadap mereka. Jadi setelah Anda putus, putuskan semua kontak Anda dengan mantan selama 30-90 hari.
Ganti media sosial dengan IRL hangoutsTidak peduli seberapa keras Anda mencoba memeriksa
notifications, Facebook tidak akan menjadi teman Anda pasca-putus. Semua koneksi bersama dan
update konstan dapat membuat menyembuhkan lebih sulit.
"Saya sarankan hiatus dari Facebook, tapi itu rumit karena kemudian timbul isolasi sosial," kata O'Mara. Cara mengatasinya, paksa diri Anda untuk pergi keluar dan bertemu dengan teman-teman, bahkan ketika Anda tidak mood.
Curhat secara bijak
Curhat tentang perpisahan dengan teman bisa menjadi terapi terbaik, tetapi jangan sampai kejadian ini berulang. "Percakapan dengan teman-teman perlu memiliki tujuan," kata O'Mara.
Jadi jangan ragu untuk berbicara tentang bagaimana Anda memproses hal-hal setelah putus dan bagaimana dapat move on, tapi jauhi topik seperti apa yang mantan Anda lakukan sekarang atau segala kesalahan yang pernah dia lakukan. Dan lemparkan jaring dukungan yang luas, sehingga Anda tidak hanya curhat pada satu teman. (Bersambung)
(tty)
This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.