PENYAKIT demam berdarah dengue (DBD) yang disebabkan gigitan nyamuk aedes aegypti masih menjadi problem utama ketika musim hujan melanda. Hujan lebat di musim hujan mengakibatkan genangan air dimana-mana yang menyebabkan jentik-jentik nyamuk cepat berkembang.
Ketika banjir sudah mulai menggenangi lingkungan, setiap warga wajib waspada dan mencegah perkembangan jentik-jentik nyamuk, terutama di lingkungan rumah masing-masing. Lantas, apa yang harus dilakukan untuk mencegah DBD di lingkungan rumah?
Kepala Bidang Penanggulangan Masalah Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan DKI Jakarta, drg John Marbun mengatakan bahwa untuk mengantisipasi berkembang biaknya nyamuk aedes aegypti yang merupakan penyebab penyakit demam berdarah dengue (DBD) masyarakat wajib melakukan PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk).
"Warga wajib melihat tempat-tempat yang biasa menjadi perkembangbiakan nyamuk aedes aegypti seperti genangan air, vas bunga, dispenser, minuman burung, dan barang-barang bekas,"ujarnya kepada Okezone melalui sambungan telefon, Senin (13/1/2014)
Lebih lanjut, ia juga mengatakan bahwa sebaiknya barang-barang bekas yang bisa menjadi tempat perkembangan jentik-jentik nyamuk dibuang atau dikubur. Tujuannya adalah agar jentik-jentik nyamuk tersebut tidak berkembang di barang-barang bekas menjadi nyamuk aedes aegypti.
Sementara, di Jakarta sendiri pada tahun 2012 tercatat ada 6.669 kasus DBD dengan 5 kematian. Biasanya, lokasi-lokasi yang rawan terhadap berkembangnya DBD ialah pemukiman, sarana pendidikan, tempat-tempat umum, perkantoran, sarana ibadah, dan juga sarana kesehatan. (ind)
This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.