KETIKA perempuan memasuki usia remaja, biasanya mereka akan mulai memerhatikan penampilan. Mereka selalu memimpikan bentuk tubuh yang langsing layaknya seorang model, meskipun belum tentu sehat.
Namun, perubahan gaya hidup pada sebagian besar remaja perempuan yang cenderung senang berkumpul dan menghadiri pesta dapat mengubur impian mereka. Seperti diketahui, ketika berkumpul bersama teman-teman, biasanya makanan-makanan juga akan melimpah, tetapi kebanyakan kurang sehat, dan ini memengaruhi berat badan mereka. Mengapa bisa begitu?
Menurut sebuah penelitian baru di Inggris, remaja yang gemar pesta dan takut kelebihan berat badan cenderung menjadi kelebihan berat badan ketika dewasa. Pada awal penelitian, peneliti mencari gejala awal gangguan makan dari sekira 7.000 remaja perempuan berusia 13 tahun.
Selanjutnya, para peneliti menemukan bahwa remaja perempuan berusia 13 tahun tersebut yang sering terlibat dalam pesta makanan mengalami peningkatan rata-rata indeks massa tubuh (BMI). Peningkatan rata-rata BMI pada remaja perempuan ini sekira 24 persen pada dua tahun kemudian.
"Pesan paling penting pada usia muda, persentase tinggi dari BMI anak perempuan telah menunjukkan gejala gangguan makan yang mengkhawatirkan," kata Dr. Nadila Micali dari
the Institute of Child Health di
University College London, dikutip
Reuters.
Sementara itu, pada penelitiannya dijelaskan 63 persen anak perempuan takut mengalami kenaikan berat badan atau menjadi gemuk. Dr. Micali telah menemukan bahwa remaja perempuan lebih sering menghindari makanan berlemak daripada laki-laki.
"Kekhawatiran yang berlebihan atas berat badan memiliki dampak signifikan pada remaja perempuan. Tetapi para orangtua, mungkin tidak menyadari dampak pola kehidupan ini," tutupnya.
(tty)