Pages

Jumat, 03 Januari 2014

Liputan6 - RSS 0.92
Liputan6.com merupakan situs berita aktual, tajam, terpercaya yang dimiliki SCTV 
Keep Your Child Ahead Of The Curve!

We've spent the last 12 years developing a system that successfully teaches kids to read.
From our sponsors
Saat Manusia Keluarkan Emosi, Tubuh Berubah
Jan 3rd 2014, 06:23

Posted: 03/01/2014 12:30

Saat Manusia Keluarkan Emosi, Tubuh Berubah

(theverge.com)

Liputan6.com, Ilmuwan Prancis mencoba membuktikan bahwa emosi memberi efek bagi tubuh kita. Penelitian yang dipublikasikan di Proceedings of the National Academies of Sciences mencermati 773 peserta untuk mencari tahu bagaimana emosi tertentu mengubah tubuh. Para ahli menyebutkan bahwa perubahan dalam tubuh ini terjadi secara konsisten.

Berita Terkait

Mula-mula para peserta diberi kata-kata, cerita, film dan ekspresi kemudian ditanya kesannya. Sementara itu, komputer memindai seluruh tubuh dan memunculkannya dalam bentuk siluet area tubuh mana yang mengalami peningkatan atau penurunan aktivitas. Saat sensasi itu berlangsung intens, peserta diberi warna merah dan kuning saat perasaan yang muncul begitu kuat. Ketika sensasi jenuh dan bosan muncul, warna biru akan muncul dalam siluet itu.

Dikutip dari Theverge.com, Kamis (2/1/2013) peta warna itu menjadi petunjuk bahwa emosi yang keluar sebagai respons atas rangsangan dari luar itu memang benar. Siluet untuk mereka yang sedang malu dari pipinya mengeluarkan efek warna kuning cerah, sementara yang mengalami rasa geli atau mual akan mengeluarkan warna merah.

Para peneliti mengatakan hasil penelitian mencerminkan adanya hubungan antara pengetahuan semantik stereotip dengan sensasi emosional. Penelitian dilakukan dengan meilbatkan peserta dari Taiwan dan Finlandia, meskipun latar belakang budaya mereka berbeda namun peta warna menggambarkan hal yang sama.

Menurut para peneliti itu, titik warna yang terjadi karena reaksi emosi mengarah pada dasar biologis yang memicu respons pada fisik kita. Meskipun emosi hanya berpengaruh kecil pada bidang fisiologi namun ada perbedaan dalam suhu kulit dan detak jantung.

Penelitian tersebut mengatakan bahwa memang ada hubungan antara skeletomuscular, viseral dan saraf sensasi. Sensasi tubuh secara subjektif berhubungan dengan emosi manusia.

(Mia/Abd)

Baca Juga :

Marah Bikin Kepala Panas, Sedih Tangan Jadi Lemas
Hipnoterapi Klinis untuk Obati Psikosmatis, Benarkah?
Awas, Gampang Stres Gampang Pula Gendut!

Berita Rekomendasi

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions