Pages

Senin, 20 Januari 2014

Liputan6 - RSS 0.92
Liputan6.com merupakan situs berita aktual, tajam, terpercaya yang dimiliki SCTV 
Teach your child to read.

Save 20% now with Hooked on Phonics! Enter 'SAVE20' at checkout.
From our sponsors
Pikir Dua Kali Sebelum Beri Anak Obat Parasetamol
Jan 20th 2014, 10:10

Posted: 20/01/2014 16:45

Pikir Dua Kali Sebelum Beri Anak Obat Parasetamol

(Liputan6 TV)

Liputan6.com, New Delhi : Musim hujan seperti ini sangat mudah seseorang mengalami demam. Namun, orangtua yang sedikit-sedikit lari ke parasetamol ketika anaknya demam berpikirlah dua kali.

Berita Terkait

Sebuah penelitian menemukan, parasetamol bisa mengganggu perkembangan otak anak. Bahkan, obat jenis ini bisa berbahaya bagi anak-anak yang belum lahir.

Para peneliti di Uppsala University meneliti penggunaan parasetamol sebagai salah satu obat yang paling sering digunakan untuk mengobati nyeri dan demam pada anak-anak dengan dosis yang rendah pada tikus usia 10 hari. Peneliti kemudian melakukan uji coba terhadap perilaku si tikus di masa dewasa.

Hasilnya, tikus bisa menjadi hiperaktif di masa dewasa dan bisa menampilkan gangguan perilaku. Selain itu, tikus bisa memiliki kemampuan daya ingat yang lebih rendah dibandingkan tikus yang tak diberi parasetamol.

Para peneliti mengatakan, paparan dan kehadiran parasetamol selama periode kritis perkembangan otak bisa menyebabkan efek jangka panjang pada fungsi kognitif.

Peneliti juga menambahkan, orangtua harus berhati-hati dengan pemberian otak. Peneliti Henrik Viberg kepada media cetak Upsala Nya Tidning, temuan ini menunjukkan alasan perlunya pembatasan penggunaan parasetamon pada akhir kehamilan dan menahan diri memberikan obat ke bayi.

Penelitian ini dipublikasikan dalam jurnal Toxicological Science, Seni (20/1/2014).

Lantas kepan seseorang harus memberikan antipiretik seperti parasetamol? Yakni katika demam 38 derajat Celcius yang dianggap aman. Antipiretik harus digunakan ketika suhu tubuh cukup tinggi yang membuat tak nyaman.

Penggunaan antipiretik untuk menurunkan demam masih kontroversial. Karena semua antipiretik cukup efektif mengelola demam. Efek samping yang sering muncul usai meminum antipiretik termasuk mual, muntah, sakit perut, kesulitan bernapas, dan sakit kepala.

Antipiretik tidak boleh digunakan untuk menurunkan demam sepenuhnya. Penggunaan antipiretik harus dibatasi hanya untuk mengurangi gejala-gejala saja dan memastikan demam tak naik ke tingkat yang berbahaya.

Sebagian besar orang ada juga yang menggunakan antipiretik bila demam minimal atau mencegah demam berulang. Namun, tak ada bukti yang menunjukkan antipiretik mencegah demam berulang.

Dengan temuan itu, lebih baik untuk memeriksa label sebelum mengambil obat antipiretik dan berpikir tentang komplikasi jangka panjang yang mungkin bakal Anda hadapi.

(Mel/*)

Baca Juga :

Disuruh Minum Parasetamol, Gary Tewas Karena Serangan Jantung
Kiat Dapatkan Air Bersih Saat Banjir dan Mengungsi
Agar Tak Sakit di Musim Hujan, Lakukan Hal Ini!

Berita Rekomendasi

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions