Posted: 14/01/2014 18:00
Liputan6.com, New York : Saat ini makanan yang berasal dari restoran cepat saji menjadi salah satu faktor penyebab banyak masyarakat di dunia obesitas. Banyak alasan di balik mengapa orang mau menghabiskan waktu dan mengonsumsi makanan di sana.
Berita Terkait
Sebuah studi ilmiah yang dilakukan Brian Wansink dari University of Illinois, dengan menyelidiki cara dari restoran cepat saji tersebut menarik orang untuk berkunjung dan makan di restorannya.
Menurut Brian, selain dari rasa lapar yang menyerang, alasan lain dari seseorang akhirnya memutuskan makan di restoran cepat karena terpancing oleh gambarnya. Disadari atau tidak, orang kerap `lapar mata` ketika secara tak langsung melihat gambar burger dan kentang berukuran besar terpampang di luar restoran itu. Akhirnya, entah mengapa, rasa lapar kembali menyerang.
Ketika sudah berada di dalam restoran, pengunjung kembali dibuat agar memesan lebih banyak makanan. Caranya, pelayan akan memberikan penawaran beberapa paket berukuran besar yang dibandrol dengan harga cukup murah, bila dibanding seseorang membelinya secara terpisah. Jika dilihat lagi, jarang sekali restoran cepat saji menyajikan makanan berukuran kecil.
Faktor lainnya yang turut membuat pengunjung enggan untuk cepat beranjak dan keluar dari restoran itu adalah musik yang diputar. Bagi Anda yang sering makan di sana, pernahkah mendengar lagu berirama cepat diputar? Jika ada, itu sangatlah jarang. Yang sering diputar oleh restoran cepat saji kebanyakan lagu-lagu berirama syahdu, yang membuat orang akhirnya betah duduk lama di restoran itu.
Akibatnya, orang tersebut pun menambah makanan atau minumannya, yang sebelumnya ukuran dari makanan dan minumannya bisa dikatakan cukup besar. Yah, walaupun makanan yang dipesan hanya berupa makanan penutup seperti puding dan es krim.
Melihat cara-cara yang digunakan restoran cepat saji untuk menarik orang untuk lebih banyak makan dianggap sebagai trik licik oleh Brian. Dia menuturkan bahwa trik licik seperti itu saat ini dianggap sah dan wajar.
"Orang-orang bisa sangat terpengaruh untuk makanan lebih banyak ketika menginjakkan kaki di restoran cepat saji. Ada berbagai cara yang dilakukan agar orang memesan lebih banyak makanan dan makan sesering mungkin," kata Brian seperti dikutip laman Daily Mail, Selasa (14/1/2014)
(Adt/Mel/*)
Baca juga:
Olahraga Lari Tak Cocok untuk yang Obesitas
Ramalan 2014: Orang Kota di Indonesia Makin Banyak yang Gemuk
Tren Ibu Hamil yang Kegemukan di Amerika Memprihatinkan
Berita Rekomendasi
This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.