Jakarta, Pertemanan di jejaring internet kerap berujung pada penipuan. Semakin tragis bila korbannya adalah anak-anak, yang kemudian mengalami eksploitasi seksual. Pelakunya biasanya seorang paedofil, sering disebut predator online.
Ada pola tertentu yang digunakan oleh para predator untuk mendekati korban, merayunya, hingga kemudian menjebaknya. Umumnya mereka berpura-pura menjadi teman curhat, dokter, psikolog, atau apapun yang dianggap ramah dan aman bagi anak-anak.
Setelah korban percaya dan merasa akrab, si predator akan melancarkan aksinya. Mulai dari memancing-mancing dengan percakapan cabul, hingga terang-terangan meminta foto-foto vulgar. Selanjutnya, bukan tidak mungkin mengajak korban bertemu langsung.
Bagaimana para predator ini menjebak mangsanya? Simak dalam infografis berikut ini:
(up/vit)
This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.