Ohio, Jenggot panjang dan lebat harus dijaga kebersihannya agar tidak menjadi sarang kuman. Namun bagi seorang penyayang hewan, sedikit jorok tidak masalah asal jenggotnya berguna. Termasuk untuk dijadikan sarang itik!
Brian Doss (33 tahun) adalah seorang penyayang hewan sejati. Setelah menetaskan telur itik di rumahnya di Athens, Ohio, beberapa waktu lalu, ia memelihara si anak itik yang dinamainya Peeps the Duck. Demi Peeps, Brian rela jenggotnya dijadikan sarang.
Jenggot yang lebat dan panjang milik Brian menjadi sarang yang nyaman bagi Peeps sehingga tidak kedinginan. Bila Peeps ingin bermain, Brian pun menyediakan bahunya untuk dihinggapi. Sembari membiarkan peliharaannya bermain, Brian sering tertidur di depan TV.
Kini, Peeps telah berumur 10 pekan. Ukuran tubuhnya sudah terlalu besar untuk bersembunyi di balik jenggot Brian, namun keakraban keduanya masih tetap terjaga. Peeps dibuatkan ranjang di samping ranjang Brian, bahkan dibuatkan bathub khusus untuk dipakai Peeps mandi.
Brian menceritakan, awal mula pertemanannya dengan Peeps adalah saat ia berusaha membeli dan menetaskan telur ayam. Tak sengaja, ada telur itik terselip di antaranya. Telur-telur ayam yang dibelinya justru tidak menetas karena Brian salah mengatur kelembaban.
"Tapi Peeps sangat kuat dan akhirnya dia menjadi satu-satunya telur yang menetas. Sebagai mantan pengasuh binatang, saya pernah melihat itik mati cuma karena kesepian," tutur Brian seperti dikutip dari Daily Mail, Jumat (17/1/2014).
Sayang, tidak dikisahkan bagaimana Brian menjaga kebersihan jenggotnya saat dijadikan sarang itik. Tanpa dihuni unggas pun, jenggot panjang dan lebat rentan menjadi sarang kuman. Berbagai kuman mulai dari kutu rambut hingga bakteri dan jamur bisa memicu masalah kesehatan khususnya di permukaan kulit.
(up/vit)