Dunfermline, Tak ada orang tua yang bisa tenang bila anaknya jatuh sakit, apalagi sakitnya kronis dan sampai meninggal dunia. Terlebih si anak masih bayi. Yang dialami pasangan ini jauh lebih mengenaskan karena mereka kehilangan dua bayi dalam waktu berdekatan.
Ironisnya lagi, bayi laki-laki dan perempuan ini sama-sama mengidap penyakit langka yang membuat keduanya harus meregang nyawa di usia yang masih begitu belia.
Sang ibu, Natasha Halkett sudah begitu terpukul ketika anak pertamanya, Layla meninggal karena cacat jantung langka yang hanya terjadi pada satu dari 10.000 kelahiran, yaitu truncus arteriosus tipe II. Agar bisa bertahan hidup, biasanya bayi yang menderita penyakit ini harus menjalani prosedur operasi terbuka (open heart surgery).
Hal ini sebenarnya sudah diwanti-wanti dokter ketika membacakan hasil scan kandungan Natasha yang memasuki usia 20 minggu. Disitu dokter menemukan ada semacam lubang di jantung janin tersebut.
Hanya dua hari setelah Layla lahir pada bulan Juli 2012, baik Natasha dan David Clark (45) harus menerima kenyataan pahit bila putri mereka takkan mampu bertahan hidup. Bahkan pasangan ini memohon kepada tim dokter untuk memperpanjang usia Layla selama yang mereka bisa.
Hingga akhirnya mereka terpaksa melepas mesin bypass yang terpasang ke sekujur tubuh Layla yang selama ini membuat bayi berusia empat bulan itu bisa bertahan hidup.
"Setelah Layla meninggal, mereka bilang kasus ini tak mungkin terjadi lagi, jadi kami putuskan untuk mencoba memiliki bayi lagi," tutur Natasha seperti dilansir Daily Mail, Sabtu (25/1/2014).Next
Natalie dan putri pertamanya, Layla (Foto: Daily Mail)
(
lil/vit)
This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.