Pages

Rabu, 29 Januari 2014

health.detik
Detik.com sindikasi 
Mobile Game Development Course

Learn how to create awesome HTML5 games that run on iPhone, iPad, Android and Desktop! Sign up today for this $99 online course.
From our sponsors
Ilmuwan Cemaskan Kembalinya Wabah Menyeramkan Black Death
Jan 28th 2014, 12:04

Jakarta, Black Death mewabah pada tahun 1348 hingga tahun 1853, secara drastis mengurangi populasi Eropa saat itu. Kini, ilmuwan memperingatkan bahwa wabah yang menewaskan lebih dari 100 juta jiwa itu mungkin saja menyerang lagi.

Ilmuwan meneliti kaitan antara Black Death dengan wabah Justinian, wabah yang melanda 800 tahun sebelum tahun 1300-an ketika Black Death mewabah. Ternyata kedua wabah itu disebabkan oleh patogen yang sama dengan strain atau varian genetik yang berbeda.

Dave Wagner, profesor di Pusat Mikroba Genetika dan Genomics di Northern Arizona University, Amerika, memperingatkan bahwa wabah Black Death yang disebabkan oleh Yersinia pestis itu bisa kembali menyerang di masa depan.

"Kita telah tahu bahwa sepanjang sejarah, bakteri Y. Pestis berpindah dari hewan pengerat ke tubuh manusia. Dan hewan pengerat yang jadi penampung wabah masih ada sampai saat ini di banyak bagian dunia," ungkap Wagner.

Sampel kecil bakteri penyebab wabah diambil dari rangka korban Wabah Justisian yang dikubur di Bavaria, Jerman. Bagian DNA bakteri yang ditemukan di gigi berusia 1.500 tahun itu lantas digunakan untuk mereka kode genetik bakteri secara keseluruhan.

Peneliti kemudian membandingkan kode genetik bakteri dengan ratusan data patogen penyebab wabah modern yang membunuh ratusan orang tiap tahunnya. Hasilnya varian genetik atau strain bakteri penyebab Wabah Justinisian berbeda dengan penyebab Black Death.

Pandemik ketiga yang menyebar dari Hong Kong ke seluruh dunia juga merupakan turunan bakteri penyebab Black Death. Itulah mengapa ia lebih ampuh dibanding strain penyebab Wabah Justinisian.

"Penelitian ini menarik sekaligus membingungkan, memicu pertanyaan-pertanyaan baru yang perlu dieksplorasi. Misalnya mengapa pandemi yang membunuh 50 hingga 100 juta orang ini bisa lenyap?" Demikian ungkap pakar DNA purba, Profesor Hendrik Poinar, sebagaimana dikutip dari Daily Mail, Selasa (28/1/2014).

Salah satu kemungkinan penyebab lenyapnya wabah itu adalah karena manusia telah mengembangkan imun yang lebih baik. Akibatnya dampak dari serangan bakteri bisa dikurangi. Kemungkinan lain, sebagaimana diungkapkan oleh Wagner, adalah karena perubahan iklim yang mengakibatkan bakteri tidak bisa bertahan.

Black Death akan kembali? Tak perlu cemas berlebih. Sebab pengobatan modern telah memiliki antiobiotik yang ampuh mengatasi penyakit dan mencegah meluasnya wabah.

(vit/vit)

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.

Media files:
190530_tikus.jpg (image/jpg, 0 MB)
You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions