TEMPO.CO, Jakarta - Mita Diran yang bekerja sebagai copywriter di perusahaan Y&R Advertising meninggal dunia setelah diduga melakukan banyak lebur demi menyelesaikan pekerjaannya. Banyak menilai bahwa Mita adalah seorang workaholic atau penggila kerja. Mita juga mengakui bahwa ia bekerja hampir 30 jam tanpa henti di perusahaan periklanan itu. (BACA: Perusahaan Mita Diran Selidiki Masalah Internal)
Sebenarnya, ada dua tipe pekerja yang aktif, yaitu pekerja keras dan penggila kerja. Situs What's Best Next menuliskan, sebenarnya dua tipe pekerja itu jelas berbeda. Seorang pekerja keras mengutamakan pekerjaannya selesai dan benar-benar total mengerjakannya. Sementara, seorang penggila kerja akan mengerjakan pekerjaannya tanpa paksaan atau tidak takut pada kerjaan yang menumpuk. Mereka malah senang mengerjakannya meski sudah lewat jam kerja.
(Baca: Apakah Anda Seorang Workaholic?)
Meski begitu, dibandingkan pekerja keras, penggila kerja tidaklah sehat dan bisa merusak di pekerja. Pekerja keras dikatakan lebih sehat karena mereka terkendali dan dapat dilakukan setiap hari. Sebaliknya, sifat workaholic sebaiknya tak muncul tiap hari karena akan mengganggu kesehatan dan kesulitan bersosialisasi.
(BACA: PlusMinus Workaholic seperti Mita Diran)
Jika dilihat dari jam kerjanya, jam kerja efektif seorang pekerja keras berkisar antara 40 sampai 50 jam per minggu. Ini pun amat membutuhkan intensitas dan konsentrasi ekstra yang sangat tinggi di tempat kerja. Sementara, seorang workaholic rata-rata bekerja hingga 90 jam per minggu tapi kebanyakan tidak efektif.
RINDU P HESTYA | WHAT'S BEST NEXT
Berita Lain:
Jamu 'Tongkat Madura' Berbahaya Buat Wanita
Olah Raga Ringan Kurangi Risiko Batu Ginjal
Petit Q, Celana Dalam Pria Supermini di Dunia
Lancome Rilis Parfum Harga Fantastis Rp 820 Juta
This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.