TEMPO.CO, Pennsylvania - Sinar matahari pagi merupakan sumber penting vitamin D. Tubuh manusia membutuhkannya untuk menjaga kesehatan tulang dan membantu mengatur sistem kekebalan tubuh.
Sinar ultraviolet (UV) pada sinar matahari benar-benar mengubah kolesterol di kulit menjadi vitamin D. Vitamin ini juga dapat ditemukan dalam makanan seperti ikan berlemak dan sereal, susu, serta jus jeruk.
Di wilayah empat musim, banyak orang tidak mendapatkan cukup vitamin D saat bulan-bulan musim dingin yang gelap. Tapi, saat ini, para ilmuwan makanan telah menambahkan vitamin D pada jamur. Caranya, dengan memberikan sinar ultraviolet pada jamur tersebut.
"Ini menarik. Jamur yang sebelumnya tidak memiliki vitamin D, dalam waktu kurang dari satu detik, kami bisa meningkatkan kandungan vitamin D pada jamur itu," kata Michael Kalaras, sarjana pasca-doktoral di Penn State University. Bagaimana cara kerjanya?
Jamur diberi sinar UV melalui lampu flash. Di sana, akan terjadi proses kimia yang mengubah senyawa yang mirip kolesterol di dalam jamur menjadi vitamin D. Vitamin yang ada di jamur tersebut akan bertahan selama sepekan di dalam kulkas. Satu porsi jamur memiliki nilai yang mencukupi sesuai dengan jumlah vitamin D yang direkomendasikan, yaitu 15 mikrogram per hari.
LIVE SCIENCE | ISMI WAHID
Berita lain:
Incar Messi, PSG Siap Pecahkan Rekor Transfer
Ular Piton Bunuh Satpam Hotel Mewah di Bali
Sikap SBY Soal Pelantikan Hambit Bintih
Suara Kunci Tatu Chasanah Kuasai Golkar Banten
Risma Tandatangani UMK Rp 2,31 Juta
This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.