MELIHAT para wanita sebagai tulang punggung keluarga pergi mencari kerja menjadi TKI, membuat pendiri sekolah Puspita Martha turut prihatin. Wanita pejuang keluarga harus rela terpisah meninggalkan anak dan suami demi keberlangsungan hidup dan masa depan anak.
Bahkan, Martha Tilaar mengaku miris ketika di negara tetangga, terpampang foto bertuliskan "Women Indonesia Made for Sale".
"Saya sedih melihatnya, seakan kita enggak ada harkat martabat, harga diri dilelang," ungkapnya dengan sedih di
graduation siswa Martha Tilaar di Gedung Annex, Jakarta, Jumat (13/13/2013).
Tidak hanya di situ saja, kemudian Martha pun terjun langsung dan memberikan bekal ilmu pengetahuan kepada wanita Indonesia yang bekerja di luar negeri, agar bisa mandiri mendirikan usaha.
"Saya mengajar bagaimana
enterpreneurship. Lalu, saya tanya kepada mereka, bidang apa yang mereka sukai? Ada yang bilang masak, menjahit. Saya pesan sama mereka, kalau mereka mau dan ada niat mengubah nasib, ayo mulai dari sekarang," cerita Martha kepada
Okezone.
Kini, sebanyak 4.200 wanita Indonesia sudah diajari dan diberi bekal pengetahuan oleh Martha Tilaar. Kelak, wanita tersebut menjadi kepribadian yang mandiri.
(tty)This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.