SETIAP orang pasti ingin memiliki hubungan percintaan yang harmonis dan kekasih yang penuh perhatian. Namun, apa jadinya jika perhatian yang didapat justru membuat Anda "sesak napas".
Atau saking perhatiannya, kekasih menjadi terlalu mengontrol apa yang Anda lakukan. Misalnya, kekasih mengontrol dengan siapa saja Anda bergaul atau siapa saja teman-teman Anda.
Jika sang kekasih tidak menyukai sang teman dan melarang Anda bergaul atau keluar bersama teman tersebut, Anda pasti merasa kebingungan. Di satu sisi Anda takut kehilangan teman, namun di sisi lain, Anda juga tidak ingin membuat marah kekasih. Yang jelas, jangan lepaskan salah satu atau keduanya dari hidup Anda.
Kekasih dan teman dapat berdiri berdampingan dalam kehidupan Anda. Mungkin pasangan Anda menjadi terlalu mengontrol karena dia pernah terluka dan merasa sulit untuk memercayai orang lagi. Jika mantan kekasihnya pernah berselingkuh, ini mungkin penyebab dirinya memegang kontrol atas kehidupan sosial Anda, yaitu untuk menghilangkan potensi dan kesempatan Anda berselingkuh.
Anda mungkin berpikir lebih membutuhkan pasangan, tetapi sebenarnya sama-sama membutuhkan teman dan pasangan. Pacar memang bisa dicari, tetapi jika Anda memiliki teman yang setia dan selalu mendukung, maka Anda membutuhkan mereka juga.
Lebih baik menjaga persahabatan dan hubungan Anda terpisah. Pergilah keluar dengan teman-teman Anda (tanpa mengajak pasangan), sehingga dapat menikmati diri sendiri dan tidak perlu khawatir tentang pacar Anda. Habiskan pula waktu-waktu berdua dengan pasangan.
Banyak pasangan yang tidak bisa mengakurkan kekasih dan teman-teman, tapi demi Anda, mereka harus mengesampingkan perbedaan masing-masing, karena Anda akan menjadi orang yang paling menderita jika mereka tidak akur, seperti dilansir Female First.
(tty)This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.