PERKEMBANGAN busana muslim Indonesia saat ini sangat membanggakan. Pasalnya, banyak desainer muslim lokal yang diundang untuk menghadiri pegelaran mode di negara maju seperti, Amerika dan Inggris.
Sebaliknya, Indonesia juga memberi kesempatan para desainer luar negeri, untuk memamerkan busananya kepada muslimah Tanah Air.
Seperti yang baru saja dilakukan kelompok desainer muslim besutan APPMI, yang bekerjasama dengan Pemprov DKI Jakarta, untuk menyelenggarakan pertunjukkan mode singkat di ballroom Smesco Tower.
Mereka memboyong beberapa desainer dari luar negeri, seperti Dubai, New York, Malaysia, dan Sydney. Yang paling mencuri perhatian adalah perancang yang berasal dari New York, Naylah Lymus. Yang sengaja mempersiapkan secara khusus busana apa saja yang bakal dipamerkan dalam acara tersebut.
"Ini acara yang spesial buat saya, jadi saya harus maksimal dalam mempersiapkan segalanya. Saya tidak ingin mengecewakan tuan rumah, saya ingin memberikan yang terbaik," tambahnya kepada Okezone, ketika ditemui beberapa hari lalu.
Bisa dinilai, Indonesia berhasil memperkenalkan tradisi dan budaya tanah air, melalui dunia mode (khususnya busana muslim). Pasalnya, beberapa desainer Indonesia, yang didapuk untuk tampil di acara tersebut, diwajibkan merancang busana dari material-material asli Indonesia.
Naylah Lymus mengaku, sangat tertarik dengan budaya yang diusung Indonesia, apalagi ragam warna yang disuguhkan sangat menyita perhatiannya. Pasalnya, desainer pemilik label Amirah ini suka dengan warna-warna terang yang terdapat di kain tenun dan batik.
"Aku sangat mencintai warnanya, sangat terang dan sesuai dengan ciri khas busanaku yang colorful. Yang kutahu, dibuat dari handcraft, aku sangat menghargainya, ini keren," pungkasnya.
(tty)
This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.