ANAK zaman sekarang mengalami proses pendewasaan yang sangat cepat. Mereka mampu menyerap apa saja yang terdapat di lingkungan sekitarnya.
Bahkan, ada beberapa anak sudah mengerti perbendaharaan kata orang dewasa yang tak patut mereka tiru. Dosen bidang IT di Universitas Mercu Buana Jakarta, Afiyati Reno Ssi. MT menyesalkan hal tersebut.
Pasalnya, mereka mendapatkan kalimat-kalimat buruk itu dari gadget yang dimilikinya. Padahal dengan memiliki gadget, para orangtua mengharapkan sang anak mampu belajar berbagai hal positif, namun yang terjadi justru sebaliknya.
"Ini tidak bagus untuk perkembangan anak, perkataan kotor banyak terjadi di bawah umur atau anak masih SD. Yang harus disalahkan itu orangtua, bukan anak. Harusnya mereka mengawasi sang anak dan memberi arahan yang baik dan benar, agar anak mengerti fungsi gadget itu sendiri," tuturnya kepada Okezone di Gedung HighEnd, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Kamis (26/12/2013).
Dosen ilmu IT itu juga menyarankan kepada orangtua yang memberi anaknya gadget untuk selalu memperhatikan kondisi mereka dan mengajak anak bermain dengan teman-temannya secara riil, bukan di dalam dunia maya.
"Mereka harus diajak bermain bersama teman-temannya di taman, mengajaknya berenang agar tidak terlalu kecanduan dengan gadget, sehingga melupakan sekelilingnya," tutupnya (tty)
This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.
