PENDUDUK Indonesia makin menua. Hal itu karena adanya peningkatan proporsi lansia berumur 65 tahun atau lebih menjadi sembilan persen, sehingga meningkatkan angka harapan hidup sampai 74 tahun. Sementara itu, penduduk Indonesia di kota mengalami peningkatan konsentrasi tinggal di daerah perkotaan menjadi 67 persen penduduk.
Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Prof. dr. Fasli Jalal, Ph.D., Sp.GK. Selain itu, dia menjelaskan mengenai dampak perubahan stuktur umur bahwa suplai tenaga kerja yang besar meningkatkan pendapatan per kapita apabila mendapat kesempatan kerja yang produktif.
"Peranan perempuan juga memasuki pasar kerja, membantu peningkatan pendapatan. Tabungan masyarakat yang diinvestasikan secara produktif dan modal manusia besar apabila ada investasi," ujarnya dalam acara bertema ForumTukar Pengalaman dalam Menyosialisasi Program GenRe bagi Duta Mahasiswa Genre dan Pengelola PIK Remaja/Mahasiswa Unggul di Auditorium BKKBN, Halim Perdana Kusuma, Jakarta Timur, Jumat (13/12/2013).
Di samping itu, Fasli menjelaskan bahwa usia pernikahan di Indonesia itu rata-rata berumur 20 tahun. Pernikahan di usia 20 tahun dan ingin cepat-cepat punya anak itu sebaiknya agar ditunda.
"Kalau nikah muda, kita bisa menunda kehamilan. Tapi karena jumlahnya banyak, itu menjadi sulit," ucapnya.
Ditambahkannya, hal ini bisa dilihat pada sensus populasi Indonesia 1930-2010, penduduk Indonesia akan berjumlah 30 juta penduduk pada 1930. Sementara itu, sebanyak 4,7 juta setiap tahun angka kelahiran dan sebanyak 1,4 juta angka kematian setiap tahun.
"Pada 2050, Indonesia akan meningkat jumlah populasinya sebanyak 400 juta penduduk. Hal itu disebabkan angka kelahiran pada ibu melahirkan meningkat," ungkapnya.
(tty)
This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.
