Posted: 02/12/2013 11:00
(forbes.com)
Liputan6.com, London : Mengandung dan melahirkan seorang anak merupakan impian setiap perempuan yang telah menikah. Tapi siapa sangka, kalau di luar sana masih banyak perempuan enggan memiliki anak karena menganggap bisa menghancurkan karirnya.
Berita Terkait
Sebuah penelitian tentang pengalaman perempuan di tempat kerja mengungkapkan, sebanyak 91 persen perempuan berpendapat bahwa ia sering mendapatkan tekanan dari senior dan atasan, yang membuatnya harus memiliki jam kerja lebih.
Namun, 89 persen perempuan lainnya berpikir bahwa menjadi seorang ibu yang juga seorang pekerja kantoran, dapat memberikan keseimbangan dalam hidupnya, dan membuatnya berperan jauh lebih baik lagi.
Penelitian pun dilakukan oleh Opportunity Now, terkait dengan keragaman jender di tempat kerja. Pihak itu menyerukan 100.000 perempuan di Inggris dan Irlandia, untuk menceritakan kisahnya pada skala yang belum pernah dicoba sebelumnya, di mana saja di dunia ini.
Seperti dikutip dari laman Daily Mail, Senin (2/12/2013), bahwa penelitian ini ditugaskan oleh Helena Morrissey, chief executive dari Newton Investment Management, yang memiliki sembilan orang anak. Kepada Sunday Times dia mengatakan bahwa sementara ini perempuan terbelah antara pekerjaan dan rumah. Perempuan juga membatasi diri karena yakin peran senior di tempat kerja membuatnya semakin stres.
"Hal ini sangat luar biasa. Di mana 91 persen percaya bahwa posisi paling senior dapat membuat para perempuan tertekan, dan akhirnya memiliki jam kerja yang panjang. Sementara 66 persen percaya, pekerjaan harus dijadikan prioritas nomor satu, jika memang mereka ingin maju," kata dia.
(Adt/Mel)
Berita Rekomendasi
This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.