Posted: 16/12/2013 12:32
(origin.salon.com)
Liputan6.com, Jakarta : Dahulu Dr Naek L Tobing kita kenal sebagai terapis seks dan konselor seks juga psikiater masalah seks dalam kehidupan rumah tangga dan remaja. Namun sejak 15 tahun terakhir dr Naek rupanya memfokuskan diri untuk masalah penis kecil atau mikropenis pada anak.
Karena agi dr Naek, masalah mikropenis sudah sangat mengancam. Menurutnya, cukup banyak orangtua zaman kini yang mengeluh penis anaknya terlalu kecil. Sebagian masuk dalam kategori abnormal yang disebut mikropenis.
Meski sudah digeluti sejak sejak 15 tahun lalu, jumlah anak-anak yang mengeluh memiliki penis kecil ini justru meningkat dalam 7 tahun terakhir.
Dr Naek setiap harinya saja bisa menangani 8 pasien dan semuanya merupakan anak-anak. "Kadang-kadang sampai 8 orang satu hari. Banyak kan.. Semua mikropenis. Itu kadang sampai Sabtu. Karena banyak orang suka konsultasi Sabtu pagi," ujar pria berusia 72 tahun itu.
"Apalagi kalau musim libur, itu sampai 20 pasien itu, di sini seperti kayak pasar. Satu pasien bisa empat orang karena ada ayahnya ibunya saudaranya. Beda sama orang dewasa," katanya.
Naek Tobing prihatin karena mikropenis bisa mengancam seumur hidup jika tak diobati sesegera mungkin, ukuran penis tetap akan di bawah normal hingga dewasa.
Memang belum ada sandar baku tentang ukuran rata-rata penis dan seperti apa mikropenis itu di Indonesia. Namun, dari hasil penelitian terhadap 3.500 pria, ukuran panjang yang normal pada pria dewasa 10,4 cm pada saat tidak tegang. Sedangkan untuk orang Amerika Serikat ukuran normalnya 13,8 cm.
"Kasarnya, Indonesia 3/4 dari Amerika. Untuk anak juga sama. Standar ukuran, memang belum kita hitung betul. Jadi, oleh karena ukuran penis lebih kecil dari orang barat, maka harus lebih lengkap diukurnya. Kalau Amerika ukur panjang, kalau di sini panjang dan diameter pangkal dan kepala karena itu menjadi penting," kata dokter yang sehari-hari praktik di kediamannya di Jalan Pakubuwono, Jakarta.
Pada umumnya tanda-tanda mikropenis bisa dilihat bila penis tampak masuk ke dalam atau tidak tampak kepala penis dan skrotum (kantong buah zakar) membesar.
Untuk itulah dr Naek mengimbau orangtua agar mengobati anaknya sejak dini sebelum masuk masa pubertas.
"Akan terus demikian sampai dewasa, walau pubertas ada pertumbuhan tapi tidak pernah maksimal. Sekali ketinggalan, selamanya bakal ketinggalan kecuali diintervensi dengan obat. Kemungkinan perhitungannya di kota sekitar 30 persen anak laki-laki yang alami mikropenis," ujarnya.
Pengobatan menurutnya harus dilakukan sebelum usia pubertas. Anak-anak itu akan diberikan obat hormon berupa tablet, yang harus dikonsumsi selama 25 hari. Sehari 4 tablet dengan dosis yang ditentukan. Hasilnya, dalam 1-2 bulan akan ada perbedaan yang signifikan. Obat itu bukan sembarang obat yang bisa diperoleh di apotek. Ia mendatangkannya langsung dari Jerman.
"Yang penting sekarang bagaimana caranya orang banyak yang tahu kalau mikropenis ini menjadi ancaman. Kasihan mereka! Ini jadi mengerikan. Orangtua harus sadar ini merupakan ancaman," tegasnya.
Berita Rekomendasi
This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.