Pages

Kamis, 12 Desember 2013

Liputan6 - RSS 0.92
Liputan6.com merupakan situs berita aktual, tajam, terpercaya yang dimiliki SCTV 
Keep Your Child Ahead Of The Curve!

We've spent the last 12 years developing a system that successfully teaches kids to read.
From our sponsors
IDI: Obat Haram yang Beredar Hanya Segelintir
Dec 12th 2013, 08:44

Posted: 12/12/2013 15:30

IDI: Obat Haram yang Beredar Hanya Segelintir

(Ilustrasi)

Liputan6.com, Jakarta : Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dr. Zaenal Abidin, MH meminta masyarakat agar tidak khawatir mengenai obat haram yang muncul di pasaran.

Berita Terkait

Hal yang sama juga disampaikan Bidang Kajian Obat dan Farmakoterapi IDI, Masfar Salim. "Hanya segelintir obat yang bermasalah (haram) yaitu beberapa obat pengencer darah dan beberapa vaksin," kata Masfar saat ditemui di Kantor Pusat Pengurus Besar IDI, Jakarta Pusat, Kamis (12/12/2013).

Beberapa obat tersebut dikatakan haram karena kandungan di dalamnya terdapat unsur babi. Beberapa obat pengencer darah dan vaksin yang mengandung enzim tripsin babi, seperti Enoxaparin (R/lovenox) merupakan pengencer darah yang diberikan subtkutan dua kali dalam satu hari, obat Ufh (unfractined Heparin) diberikan terus menerus selama 48 jam dengan monitoring yang ketat. Dan Fondaparinux diberikan hanya satu kali dalam sehari. Namun menurut Masfar obat ini tidak dianjurkan karena mengakibatkan pemasangan stent tidak efektif.

Vaksin Meningitis tidak mengandung babi di dalamnya namun menurut Masfar pada proses pembuatannya bersentuhan dengan enzim dari babi.

"Enzim dari babi itu sebagai katalisator penghubung dalam obat. Tapi pada vaksin tidak ada di dalamnya tapi saat proses pembuatannya saja yang bersentuhan. Namun, saat jadi tidak ada unsur babi sama sekali karena hilang dari proses pencucian," kata Masfar.

Masfar menambahkan vaksin tersebut yang dipakai sebelum pergi haji. "Di Arab itu yang mau haji kan harus suntik vaksin ini dulu dan MUI memperbolehkan sementara penggunaan ini sampai ada obat halal," kata Masfar.

Selain Masfar, dr. Jamal yang juga Bidang Kajian Obat dan Farmakoterapi mengatakan sebenarnya ada yang halal namun tidak efektif.

"Enzim tripsin memang tidak hanya di babi, hewan lain juga ada tapi tidak seefektif sekuat enzim dari babi," kata Jamal.

Sekertaris Jenderal IDI, dr. Daeng M. Faqih, MH masyarakat jangan dulu khawatir sehingga mengakibatkan asumsi yang salah.

"Tidak betul hampir semua obat itu haram. Ada beberapa yag haram namun memiliki dampak yang lebih baik dari yang lain. Untuk sementara dulu sampai ada yang menemukan obagtnya," kata Daeng.

(Mia/Abd)

Berita Rekomendasi

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions