TEMPO.CO, North Carolina - Upaya menjaga kadar kolesterol yang normal patut diperhatikan. Bila tidak, risiko kanker payudara bisa mengancam. Peneliti dari Duke University, Amerika, menemukan produk sampingan kolesterol ternyata bisa berfungsi seperti hormon estrogen yang mendorong pertumbuhan sel kanker payudara pada tikus. Menurut peneliti, hal tersebut mungkin juga terjadi pada manusia.
Hasil penelitian yang dirilis pada Kamis, 28 November 2013, di jurnal Science itu untuk pertama kalinya menjelaskan kaitan antara kadar kolesterol tinggi dan kanker payudara, khususnya pada perempuan pascamenopause. "Secara spesifik, penelitian kami menunjukkan meningkatnya kolesterol dikaitkan dengan risiko kanker payudara, tapi tidak ada mekanisme yang menjelaskannya," kata peneliti senior Donald McDonnell dari Duke University, seperti dilansir Xinhua, Kamis, 28 November 2013.
"Apa yang kami temukan sekarang adalah molekul--bukan kolesterol itu sendiri, tapi sebuah hasil metabolisme kolesterol--yang disebut 27HC yang meniru hormon estrogen dan bisa secara independen mendorong pertumbuhan kanker payudara," kata McDonnell. Menurut peneliti, hormon estrogen berperan sekitar 75 persen dari semua penyebab kanker payudara. Dan mereka menemukan bahwa 27-hydroxycholesterol atau 27HC berperilaku mirip dengan estrogen pada hewan.
Dengan menggunakan tikus percobaan, McDonnell dan rekannya mendemonstrasikan keterlibatan langsung 27HC pada pertumbuhan tumor kanker, serta agresivitas sel kanker yang menyebar ke organ-organ lain. Peneliti juga menemukan bahwa aktivitas sisa metabolisme kolesterol ini terhambat ketika hewan itu diobati dengan anti-estrogen atau saat pemberian 27HC dihentikan.
Untuk lebih mengeksplorasi peran 27HC dalam pertumbuhan tumor, para peneliti beralih ke sampel kanker payudara manusia. Di situ mereka menemukan tumor paling agresif yang ternyata memiliki tingkat tertinggi dari enzim yang mengubah kolesterol menjadi 27HC. Mereka juga mencatat bahwa 27HC bisa dibuat di tempat lain dalam tubuh dan dipindahkan ke tumor tersebut.
McDonnel mengatakan bahwa hasil studi ini menunjukkan ada cara sederhana untuk mengurangi risiko kanker payudara, yakni dengan tetap mengontrol tingkat kolesterol, apakah itu dengan obat antikolesterol, seperti statin, ataukah dengan diet sehat. Dia menambahkan, tahap selanjutnya dari riset ini adalah melakukan studi klinis untuk memverifikasi temuan potensial tersebut, seperti studi untuk menentukan apakah 27HC berperan dalam kanker lainnya.
AMIRULLAH | XINHUA
Berita lainnya:
Anak Bisa Mulai Yoga Sejak Bayi
Mengunyah Makanan Lebih Lama Bikin Langsing
Belajar Hal Baru Bantu Jaga Kesehatan Otak Lansia
Mengunyah Makanan Lebih Lama Bikin Langsing
Mulberry Absen dalam Pekan Mode London 2014
This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.