Pages

Minggu, 24 November 2013

Tempo.co News Site
daily news from tempo.co 
Compare Hotels

Find great prices for amazing hotels wherever your next destination may be. It's simple to search 100+ sites at once!
From our sponsors
Waria Yogyakarta, 60 Persen Ngamen dan Jadi PSK
Nov 24th 2013, 03:34

Berita Terkait

TEMPO.CO, Yogyakarta - Sebanyak 60 persen waria atau wanita pria di Yogyakarta bekerja sebagai pengamen dan pekerja seks. Mulai tahun ini, Ikatan Waria Yogyakarta bekerja sama dengan pemerintah DIY menggelar pelatihan keterampilan agar mereka beralih pada pekerjaan yang lebih layak.

Ketua Iwayo Shinta Ratri mengatakan anggotanya kini mencapai 223 orang. Sebanyak 90 persen di antara mereka bekerja sebagai pengamen, pekerja seks, dan pekerja salon. Adapun sisanya, bekerja di sektor lain. Misalnya menjadi pedagang, pekerja lembaga swadaya masyarakat, hingga pengepul barang bekas. "Tiga bidang itu yang mendominasi pekerjaan waria," katanya, Sabtu, 23 November 2013 siang.

Anggota Iwayo berasal dari 10 komunitas waria di DIY. Komunitas itu berbasis daerah-daerah di DIY dan sejumlah titik mangkal para waria. Di antaranya Komunitas Waria Bantul, Komunitas Waria Sidomulyo, Komunitas Waria Kotagede, hingga komunitas waria yang biasa mangkal di sekitar gedung Bank Indonesia Yogyakarta. (Baca: Sekilas Tentang Waria)

Masing-masing komunitas itu, kata Shinta, memiliki latar belakang pekerjaan berbeda. Misalnya komunitas waria Kotagede yang bekerja sebagai pekerja seni dan budaya. Mereka berkegiatan dari membentuk grup paduan suara, membuat kerajinan, hingga menjadi anggota grup ketoprak. Ini jelas berbeda dengan komunitas waria di sekitar gedung BI Yogyakarta yang merupakan pekerja seks. "Kalau Sidomulyo ini dari berbagai macam pekerjaan," kata waria berusia 51 tahun ini.

Shinta, yang nama aslinya Tri Santoso Nugroho, mengatakan ada tiga jenis pelatihan yang disediakan bagi waria. Memasak (olah pangan), menjahit, dan salon. Waria bisa memilih satu di antaranya ketiga bidang itu. Materinya diberikan selama satu bulan. "Setelah itu, mereka diberi modal usaha," katanya.

Ia mengatakan modal itu diberikan bukan dalam bentuk uang, melainkan peralatan kerja. Sebut saja mesin jahit untuk yang berlatih menjahit, alat memasak untuk bidang olah pangan, dan peralatan potong rambut untuk bidang salon.

Menurut dia, program itu cukup bermanfaat untuk alih pekerjaan waria. Sayangnya, jumlah waria yang bisa mendapatkan keterampilan terbatas. Pemerintah membatasi hanya 15 orang per tahunnya. Dengan pembatasan itu, ia memperkirakan dibutuhkan waktu delapan tahun agar waria yang bekerja sebagai pengamen dan pekerja seks di Yogya bisa beralih ke pekerjaan lain.

ANANG ZAKARIA

Berita Terpopuler

Ini Bahasa di Kalangan Waria
Waria Wafat Masih Menimbulkan Debat
Ini Kisah Evie, Waria Pengasuh Presiden Obama
Asam Garam Oma Yuyun Beroperasi di Taman Lawang
Mami Yulie: Jangan Lihat Kelaminku
Chenny Han: Terjebak pada Tubuh yang Salah

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions