BANYAK pertimbangan yang memberatkan seseorang untuk melangsungkan sebuah pernikahan, meskipun secara usia dan ekonomi sudah mencukupi. Hal ini tidak hanya terjadi pada kaum pria saja, demikian juga dengan wanita.
Saat ini, populasi wanita yang dapat hidup mandiri semakin meningkat jumlahnya. Tanggung jawab untuk memenuhi kehidupan hidup adalah alasan utama yang menyebabkan wanita berani menjalani kehidupan keras seperti kaum pria.
Pemandangan itu terlihat begitu transparan di ibu kota. Alhasil, keputusan untuk melangsungkan pernikahan di usia muda pun tak begitu mereka pusingkan, seperti yang terjadi pada wanita biasanya.
"Bagi sebagian wanita, mengejar karier adalah hal yang utama daripada harus pusing memikirkan kapan untuk menikah," tutur Psikolog Fredrick Dermawan Purba kepada Okezone lewat sambungan telefon, Sabtu (30/11/2013).
Lalu, apa alasan seorang wanita lebih mementingkan karier daripada sebuah pernikahan?
Menurut Fredrick, usaha dan kerja keras yang mereka lakukan tidak semata-mata untuk diri sendiri. Sama dengan cara berpikir pria, dengan memilih hidup untuk mengejar karier terlebih dahulu dengan tujuan agar rumah tangga yang dijalani kelak tidak mengalami kesulitan secara ekonomi. Begitu juga dengan wanita, seorang wanita yang mandiri berpikir hal yang sama dengan pria, tujuannya adalah untuk masa depan.
"Wanita itu tidak lemah, wanita mandiri itu hidup dengan prinsip dan komitmen yang kuat," tutupnya.
(tty)
This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.