PEREMPUAN harus pandai dan berpengetahuan karena perannya seperti manajer dalam memberikan keputusan dalam berumah tangga. Lantas, bagaimana bila pendidikan perempuan masih rendah?
Utusan Khusus Presiden Republik Indonesia untuk Millennium Development Goals, Prof. Nila F. Moeloek, MD, Ph.D mengatakan bahwa pendidikan perempuan saat ini masih lebih rendah daripada laki-laki. Lantas, apa dampaknya bagi perempuan?
"Bagaimana status perempuan kalau pendidikannya hanya SMP? Tentu kita akan banyak KDRT, kekerasan, tidak bisa mengambil keputusan yang masuk logika," jelas Prof. Nila F. Moeloek dalam seminar bertema "Keluarga Adalah Pilar Pertama dan Utama Dalam Membangun Bangsa" di Auditorium BKKBN Gedung Halim 1, Jakarta Timur, Selasa (26/11/2013).
"Misalnya, kalau saya tidak dianggap oleh suami, tetapi harus punya anak misal sampai 12, lalu kapan waktu saya kerja, kapan waktu saya mengabdikan ilmu yang saya dapat dari orangtua," tambahnya.
Oleh karena itu, menurut Prof. Nila F. Moeloek, dalam pengendalian penduduk itu juga terletak pada perempuan yang pandai dan berpengetahuan. Hal tersebut menurutnya karena perempuan harus bisa bersuara dan mempunyai status di keluarga.
"Kalau kita bisa berdiskusi dengan baik di keluarga, itu tentu akan bisa memperhitungkan bagaimana keluarga kita akan dibawa ke depan," tandas Prof. Nila F. Moeloek.
(tty)