Pages

Kamis, 21 November 2013

Liputan6 - RSS 0.92
Liputan6.com merupakan situs berita aktual, tajam, terpercaya yang dimiliki SCTV 
Shop the Official Crayola Store

Find art supplies for outdoor play, coloring books for indoor play and lots more. Visit our colorful online store today.
From our sponsors
Nyeri di Tubuh Gara-gara Payudara Besar Hilang dengan Operasi?
Nov 21st 2013, 12:53

Posted: 21/11/2013 18:00

Nyeri di Tubuh Gara-gara Payudara Besar Hilang dengan Operasi?

(bbc.co.uk)

Liputan6.com, New York : Wanita berpayudara besar sering mengeluh nyeri di tubuhnya. Salah satu solusi untuk menghilangkan nyeri adalah dengan mengecilkan payudaranya.

Berita Terkait

Mark Jewell, MD, Presiden American Society for Aesthetic Plastic Surgery (ASAPS), mengatakan tak ada pilihan yang lebih baik selain operasi pengecilan untuk mengatasi sakit di tubuh.

"Payudara besar menimbulkan masalah kesehatan yang jelas dan mudah dikenali dan tidak ada yang bekerja lebih baik daripada operasi, bukan menurunkan berat badan, bukan terapi fisik, bukan obat nyeri," kata Jewell.

Operasi pengecilan payudara memang dirancang untuk meringankan keluhan fisik, tapi estetika juga berperan.

Menurut profesor operasi plastik di Duke University Medical Center, Michael Zenn, MD, operasi payudara itu biasanya memakan waktu hingga tiga jam dan selalu membutuhkan anestesi umum. Dan prosedur tersebut diklaim aman dan cepat pemulihannya.

"Yang kita lakukan adalah mengambil kulit dan jaringan superficial, dan tidak memindahkan otot atau organ, ini sedikit bahayanya dan sangat sedikit nyeri pascaoperasi," kata Zenn.

Zenn mengatakan, sebagian besar wanita hanya mengalami ketidaknyamanan ringan untuk satu atau dua hari setelah operasi dan sebagian besar bisa beraktivitas lagi dalam waktu seminggu.

Dan dalam dua minggu, menurut Zenn, Anda sudah bisa beraktivitas normal, termasuk berolahraga.

"Wanita selalu dibuat kaget dengan rasa sakit yang sedikit dengan operasi ini. Mereka sering lebih banyak berharap dibanding yang disebabkan," ujarnya.

Namun, dokter mengatakan ada satu masalah yang tak bisa dihindari adalah jaringan parut. "Selalu ada beberapa jaringan parut, itu selalu terlihat dan permanen," kata Ahli Bedah Kosmetik Bethannie Snodgrass , MD, seperti dikutip WebMD, Kamis (21/11/2013).

Pada umumnya, setiap orang memiliki potensi yang berbeda mengalami jaringan parut. Bahkan, tubuh setiap orang bisa meninggalkan bekas luka berbeda tergantung daerahnya. Sehingga beberapa wanita bisa saja bekas lukanya jauh lebih sedikit dibanding yang lain.

Jaringan Parut dan Risiko Kanker

Wanita dengan riwayat keloid (komplikasi dari jaringan parut yang berlebihan yang paling banyak ditemukan di kulit hitam dan Asia) sering dicegah melakukan operasi karena jaringan parut mungkin berlebihan.

Selain bekas luka di luar, jaringan parut di dalam payudara juga bisa terjadi. Dan dokter khawatir ini mengganggu akurasi mammogram sehingga meningkatkan risiko kanker payudara.

Namun, dengan perbaikan teknik pencitraan membuat lebih mudah untuk memberitahu jaringan parut dari penyakit. Selain itu, wanita yang mengurangi payudara mengurangi risiko kanker payudara.

Dalam jurnal Plastic and Reconstructive Surgery, penulis Leroy Young, MD , menulis bahwa berdasarkan hasil dari enam studi observasional yang dilakukan di AS, Kanada, Denmark, dan Swedia, wanita yang melakukan operasi berisiko lebih rendah untuk penyakit ini.

"Kami tidak merekomendasikan ini sebagai cara untuk mengurangi risiko Anda, tapi itu baik untuk mengetahui bahwa operasi memiliki manfaat tambahan, " kata Snodgrass .

(Mel)

Berita Rekomendasi

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions