TEMPO.CO, Jakarta - Satu penelitian menemukan, mengunyah permen karet bebas gula dapat berdampak positif untuk kesehatan. Permen karet bebas gula dapat meningkatkan konsentrasi, mengurangi kerusakan gigi, dan membantu untuk berkonsentrasi.
Permen karet bebas gula mengandung pemanis dengan xylitol atau sorbitol. Kedua senyawa ini sering disebut poliol. Kandungan sorbitol pada permen karet bebas gula setara dengan 60 persen pemanis sukrosa tapi lebih sedikit sepertiga kalorinya. Kandungan poliol juga tidak akan diserap usus sehingga tidak menyebabkan lompatan kadar glukosa setelah dimakan. Tapi, jika dikonsumsi secara berlebihan, polilol dapat menyebabkan diare.
Jika dikonsumsi dengan benar, permen karet bebas gula bisa menjaga kesehatan gigi. Mengunyah permen karet akan meningkatkan aliran liur dari bawah mulut. Liur tersebut akan bantu menetralkan dan mencairkan asam yang dapat memecahkan bakteri yang biasanya hidup di sekitar gigi dan gusi.
Asam ini akan bertahan di mulut selama 20 menit setelah makan. Asam tersebut akan larut dengan hidroksiapatit berkarbonasi, bahan utama enamel gigi. Dengan adanya asam tersebut, produksi air liur juga akan semakin banyak sehingga gigi lebih sedikit terjadi erosi ketika mengunyah.
Meski begitu, karena mengkonsumsi permen karet mendorong seseorang untuk selalu mengunyah, akan berbahaya bagi kesehatan rahang. Terlalu banyak mengunyah dapat meningkatkan keausan pada tulang rawan di rahang dan memperburuk masalah rahang.
Untuk mencegah sisi negatif dari mengkonsumsi permen karet bebas gulu demi kesehatan gigi, para peneliti punya saran yang lebih aman. Peneliti menyarankan, dari pada mengandalkan permen karet bebes gula saja, sebaiknya sikat gigi dengan pasta gigi ber berfluoride untuk merawat dan mencegah kerusakan gigi dengan cara benar.
RINDU P HESTYA | THE GUARDIAN
Berita Populer terkait:
Vania Larissa Masuk Tujuh Besar Miss World 2013
Janji Megan Young Saat Jadi Miss World 2013
Rosie Huntington Tampil Menggoda di Paris
Minum Kopi Bisa Bikin Efek Setara Orgasme
Adik: Megan Young Itu Kutu Buku
This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers. Five Filters recommends: