PROGRAM buyers' room yang digagas oleh Jakarta Fashion Week (JFW) merupakan salah satu upaya agar fesyen di Indonesia bisa masuk dalam jaringan ritel. Karenanya, desainer dan label yang dipilih pun harus siap memenuhi kebutuhan pasar, baik lokal ataupun internasional.
Billy Tjong, misalnya. Mengikuti
buyers room di JFW 2014 merupakan kesempatan untuk memperluas pangsa pasar terhadap kreasi yang dihasilkan melalui para
buyer yang datang. Pengalaman untuk mempromosikan karyanya di depan para
buyer internasional memang bukan yang pertama bagi Billy. Pasalnya pada Hong Kong Fashion Week beberapa waktu lalu, desainer ramah tersebut memang berhasil menerima
order dari beberapa
buyer asing.
"Sudah lompat dalam banget sebenarnya. Waktu itu, kita memang dapat
buyer dari Filipina, Kolombia, Amerika dan UK," ucapnya di
Buyers' Room JFW 2014, Senayan City, Jakarta, Kamis, 17 Oktober 2013.
"Jadi, ini adalah tantangan karena saya biasanya bikin baju
one on one. Sekarang bermain dengan volume, kualitas harus sama, dan
sizing yang beragam," imbuhnya.
Kendati begitu, membidik pasar internasional memang diakui Billy tidak semudah yang dikira. Terlebih, ada beberapa hal yang memang harus diperhatikan oleh para desainer ataupun label terhadap standar yang ditetapkan.
"Kalau dari segi model,
buyer tidak ada masalah, tapi dari
sizing, mereka rata-rata punya standar sendiri. Selebihnya paling cara jahit
zipper, penempatan kancingnya," terang Billy.
Sementara dari segi harga, Billy juga memiliki penawaran khusus kepada
buyer. Tentu saja, hal ini sesuai dengan standar yang sudah dimilikinya.
"Kisaran
wholesale price Rp2 juta-Rp3 juta, kita tidak pasang tinggi karena ini bisanya main di volume, makanya benar-benar beda dari yang biasa saya terapkan," tutupnya ramah.
(tty)This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers. Five Filters recommends: