MENJADI desainer memang tidak mudah. Sebab, desainer bukan sekadar menciptakan sebuah tren saja.
Hal inilah yang diungkapkan oleh Hans Ubink, desainer asal Belanda.
"Menjadi desainer yang baik jangan ikuti tren, tapi ikuti hati dan bisa menemukan banyak orang yang punya visi sama,"ujar Hans di Jakarta Fashion Week 2014, Senayan City, Jakarta, Kamis, (24/10/2013)
Ya, di hari keenam JFW 2014, desainer itu berkesempatan memamerkan hasil karyanya. Yang menarik, di JFW 2014, Hans menghadirkan rangkaian busana dengan menggunakan tenun Indonesia.
Meski bukan kali pertama menggunakan material Indonesia, Hans mengaku tetap menghadapi tantangan tersendiri. Terutama ketika mengkolaborasikan tenun dengan material lain seperti linen, silk ataupun kulit.
"Sebenarnya tidak susah sama sekali untuk mengolahnya, mungkin saya hanya tidak tahu latar belakangnya saja saat menerima tenun itu. Saya hanya berpikir membuat dress saja,"terangnya.
"Tapi ini sangat menantang untuk, apalagi akan menjadi kolaborasi yang menarik antara tenun dan material lain,"imbuhnya.
Sementara itu, secara keseluruhan, Hans menerjemahkan koleksinya tersebut dengan konsep yang lebih sederhana.
"Konsep saya sama saja, ingin yang memakai busana itu terlihat menarik dan bukan hanya sekadar tren saja. Karena buat saya desain yang baik adalah harus bisa menghubungkan dengan si pemakainya,"terang Hans.
Pada show kali ini, Hans menghadirkan 45 outfit baik untuk pria maupun wanita yang disiapkan selama enam minggu. (ind)
This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers. Five Filters recommends:
