Pages

Rabu, 09 Oktober 2013

2015, Vaksin Malaria Pertama di Dunia Bakal Dirilis?

Sindikasi health.okezone.com
Berita-berita Okezone pada kanal Health 
Life mundane? Vegas baby!

Need some excitement in your life? Slots. Cards. Shows. Food. And all the things that happen in Vegas that stay in Vegas. Check out great deals on hotels.
From our sponsors
2015, Vaksin Malaria Pertama di Dunia Bakal Dirilis?
Oct 9th 2013, 15:19

PERUSAHAAN obat asal Inggris GlaxoSmithKline mencari persetujuan untuk vaksin malaria pertama di dunia usai melakukan percobaan dan menunjukkan bisa mengurangi jumlah kasus pada anak-anak di Afrika.

Para ahli mengatakan bahwa mereka optimistis tentang kemungkinan vaksin pertama di dunia usai di uji coba.

Malaria merupakan penyakit yang ditularkan nyamuk dan membunuh ratusan ribu orang di seluruh dunia setiap tahun.

Para ilmuwan mengatakan vaksin yang efektif adalah kunci untuk memberantas hal tersebut.

Vaksin yang dikenal sebagai RTS,S mengurangi hampir setengah jumlah kasus malaria pada anak-anak dan bisa mengurangi sekira 25 persen jumlah kasus malaria pada bayi.

GlaxoSmithKline (GSK) sedang mengembangkan RTS,S melalui vaksin non-profit, yakni Malaria Vaccine Initiative (MVI) yang didukung dari Bill & Melinda Gates Foundation.

"Banyak jutaan kasus malaria mengisi rumah sakit kami,"kata Halidou Tinto, peneliti utama pada RTS,S.

Kemajuan yang sedang dibuat yakni dengan kelambu dan langkah-langkah lainnya, tetapi kita perlu alat yang lebih untuk memerangi penyakit mengerikan ini.

"Kasus malaria terbesar yang pernah diuji klinis di Afrika melibatkan hampir 15.500 anak-anak di tujuh negara.

Penemuan ini dipresentasikan pada pertemuan medis di Durban, Afrika Selatan.

"Berdasarkan data tersebut, GSK sekarang bermaksud menyerahkan pada 2014, sebuah aplikasi untuk European Medicines Agency (EMA)," kata GSK.

Perusahaan telah mengembangkan vaksin untuk tiga dekade. Pernyataan itu mengatakan bahwa harapan saat ini ialah Organisasi Kesehatan Dunia yang berbasis di Jenewa (WHO) dapat merekomendasikan penggunaan RTS,S pada awal 2015 jika regulator EMA mendapatkan aplikasi lisensi.

Pengujian menunjukkan bahwa 18 bulan setelah divaksinasi, anak-anak berusia lima sampai 17 bulan mengalami penurunan 46 persen risiko malaria klinis dibandingkan mereka yang tak divaksinasi.

Tapi pada bayi berusia enam sampai 12 minggu saat vaksinasi, hanya ada penurunan risiko sebesar 27 persen.

Seorang juru bicara GSK mengatakan kepada AFP bahwa perusahaan akan mengajukan permohonan kepada EMA bahwa proses yang bertujuan untuk memfasilitasi obat baru bagi negara-negara miskin.

Politisi Inggris, Lynne Featherstone mengatakan bahwa malaria tak hanya menjadi salah satu pembunuh terbesar di dunia pada anak-anak, tapi juga membebani sistem kesehatan, menghambat perkembangan anak, dan menempatkan batasan pada pertumbuhan ekonomi. Sebuah vaksin malaria yang efektif akan berdampak besar pada negara berkembang, seperti dilansir BBC.

"Kami menyambut baik kemajuan ilmiah yang dibuat oleh penelitian ini dan berharap bisa melihat hasil lengkap pada waktunya." (ind)

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers. Five Filters recommends:

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions