Jakarta, AIDS merupakan salah satu penyakit berbahaya yang belum ditemukan obatnya hingga kini. Untuk itu para ilmuwan berbondong-bondong mencari obat untuk penyakit imun ini. Yang terbaru, peneliti dari AS mengklaim kucing tampaknya memegang kunci pengembangan vaksin AIDS bagi manusia.
Tim peneliti gabungan dari University of Florida dan University of California ini menemukan adanya sebuah protein dari virus penyebab AIDS versi kucing atau feline immunodeficiency (FIV), yang dapat memicu respons imun di dalam darah pada orang-orang yang mengidap AIDS. Oleh peneliti, protein ini diklaim bisa menjadi cikal bakal vaksin HIV atau vaksin AIDS untuk manusia.
"Alasan utama mengapa banyak vaksin HIV yang tidak sukses (mengobati pasien) sampai detik ini adalah kita tidak tahu pasti bagian mana dari HIV yang harus dikombinasikan untuk menghasilkan vaksin yang paling efektif," ujar salah satu peneliti Janet Yamamoto, yang juga seorang profesor di bidang imunologi retroviral dari UF College of Veterinary Medicine seperti dikutip dari Newsday, Selasa (8/10/2013).
Pada studi-studi sebelumnya, peneliti telah mencoba mengkombinasikan berbagai protein yang ada pada HIV sebagai bahan vaksin AIDS untuk manusia, namun tak ada satupun yang cukup efektif untuk dijadikan vaksin komersial.
"Yang mengejutkan, kami justru menemukan bahwa peptida (protein) tertentu dari AIDS yang menyerang kucing ternyata dapat memproduksi sel-T manusia untuk melawan HIV," kata Yamamoto. Sel T sendiri merupakan bagian dari sistem kekebalan manusia yang berfungsi menyerang sel-sel yang terinfeksi dengan berbagai jenis virus dari luar.
Bahkan sebenarnya protein FIV yang dapat memicu respons sel T pada manusia ini juga ditemukan dalam virus sejenis HIV yang menyerang spesies-spesies hewan lainnya. Namun dengan mempelajari FIV ini, peneliti yakin suatu saat nanti mereka dapat mengidentifikasi bagian-bagian dari HIV yang bisa dijadikan target untuk mengembangkan sebuah vaksin.
"Kami ingin menekankan bahwa temuan kami tidaklah berarti virus AIDS pada kucing juga menginfeksi manusia, tapi lebih kepada virus pada kucing tersebut cukup menyerupai virus AIDS yang menyerang manusia sehingga reaksi imun terhadap virus ini dapat dipelajari," timpal peneliti lain, Dr. Jay Levy, profesor kedokteran dari UCSF dalam rilis berita studi ini.
Kendati begitu peneliti juga mengaku masih butuh eksplorasi lebih lanjut sebelum akhirnya mengembangkan vaksin HIV yang sebenarnya dengan berbekal pada temuan yang dipublikasikan dalam Dalam Journal of Virology ini.
(vit/vit)
This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers. Five Filters recommends: