KETIKA seseorang terlihat terkena serangan jantung mendadak, memang wajib untuk segera menghubungi 118 atau 119 meminta bantuan darurat medis. Namun, ada tindakan lain yang harus dilakukan sebelum bantuan medis datang. Apa sajakah itu?
Menurut Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah RS Harapan Kita, Dr. Daniel P.L. Tobing, MD, FIHA, FICA, FAPSC, sambil menunggu bantuan medis atau ambulans, kita bisa memberikan pertolongan bantuan hidup dasar.
"Bantuan hidup dasar bertujuan untuk membantu sirkulasi dan pernapasan yang cukup sampai keadaan serangan jantung teratasi atau hingga pasien meninggal dunia,"ujarnya pada temu media bertema "Pertolongan Pertama Korban Penyakit Jantung Mendadak,"di Hotel Ibis Tamarin, Jakarta Pusat, Rabu (25/9/2013).
Lebih lanjut, Dr. Daniel mengatakan, bantuan hidup dasar yang dapat dilakukan untuk pasien serangan jantung mendadak adalah CardioPulmonary Resuscitation atau dikenal dengan istilah CPR. Bantuan hidup dasar CPR bertujuan untuk membuka kembali jalan napas yang menyempit.
"CPR bertujuan untuk membuka kembali jalan napas yang menyempit atau tertutup, dan berfungsi menyelaraskan irama jantung. CPR sendiri terdiri dari 3 langkah, yaitu compression (kompresi), Airway (jalan napas), dan Breathing (pemberian napas),"jelasnya.
Sementara, berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2007, prevalensi penyakit jantung di Indonesia mencapai 7,2 % dari total penduduk. Selain disebabkan oleh faktor-faktor risiko, minimnya pengetahuan masyarakat mengenai bantuan hidup dasar juga berandil cukup besar.menjadikan penyakit jantung sebagai penyebab kematian tertinggi. (ind)
This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers. Five Filters recommends: