KOMPAS.com - Di tahap lima besar, langkah Vania Larissa harus terhenti. Kontestan dari negara lain yang terpilih yakni Miss Spanyol, Miss Filipina, Miss Brazil, Miss Ghana, Miss Perancis.
Namun siapa sangka pada babak ini, hadir sebuah kejutan, selain lima finalis terpilih, ternyata tersisip posisi ekstra yang diraih oelh Miss Gibraltar, Maroua Kharbouch. Meski tak dijagokan oleh dewan juri, namun Miss Gibraltar menjadi favorit para pemirsa di seluruh dunia karena nilai kemanusiaan dan cinta kasihnya yang tinggi.
Ketika menjelaskan kepada juri mengapa dirinya pantas menyandang gelar Miss World 2013, dengan bijaksana ia menjawab bahwa ia memiliki cinta yang besar untuk banyak orang.
"Menjadi Miss World, bukan hanya soal cantik. Tapi juga soal cinta yang datang dari hati. Cinta adalah bahasa universal yang bisa menyatukan semua perbedaan," ungkap Miss Gibraltar.
Kemudian, ia pun melanjutkan bahwa tugas utama sebagai seorang Miss World 2013, juga mewakili tugas seorang manusia untuk membantuk orang lain dan menebar cinta kasih ke seluruh dunia.
"Seandainya jadi Miss World, saya akan menebar kasih dan membuat orang untuk saling mengerti satu sama lain agar tercipta perdamaian yang sejati," tambahnya. Tak heran dengan semangatnya membagi cinta kasih kepada sesama, ia menjadi finalis favorit..
Sayangnya ia tetap harus puas berada di posisi top six. Karena yang berhasil memikat hati para juri dengan kepandaian, kecantikan dan pembawaan dirinya sekaligus berhasil menduduki peringkat tiga besar adalah Miss Ghana (juara tiga), Miss Perancis (juara dua), dan posisi satu sebagai Miss World 2013 adalah Miss Filipina.
Sekalipun tak menjadi Miss World 2013, diharapkan agar Miss Gibraltar terus konsisten menebar kebaikan untuk sesama.
Editor :
D. Syafrina Syaaf
This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers. Five Filters recommends: