Jakarta, Hepatitis B disebut-sebut oleh dokter sebagai penyakit yang paling banyak dialami olah penduduk Asia akibat gaya hidupnya yang tak sehat. Nah, bagaimana cara mengurangi risikonya?
"Banyak sekali saat ini penduduk yang mengalami hepatitis B, terutama penduduk Asia. Oleh karena itu di kalangan dokter penyakit tersebut dikenal sebagai 'asian disease'," Dr Lee Kang Hoe, Respiratory Physician & Intensivist, Asian American Liver Centre.
Hal tersebut diungkapkannya saat berbincang dengan detikHealth di Gleneagles Hospital, Singapura, dan ditulis pada Senin (19/5/2014).
Menurut Dr Lee, hepatitis B juga dapat berkembang menjadi sirosis hati, yang kemudian bisa menurunkan fungsi kerja organ tersebut. Oleh sebab itu, menjaga kesehatan hati sejak muda dianggapnya sangat penting.
"Yang utama adalah miliki gaya hidup yang sehat. Kalau merokok dan suka minum minuman alkohol, usahakan berhenti," tegas Dr Lee.
Dokter lulusan University of Cambridge, Inggris, ini juga menyebutkan bahwa menurunkan berat badan juga turut membantu menyehatkan hati. Langkah lain yang dapat Anda lakukan adalah mengurangi konsumsi obat-obatan jika tak perlu. Sebab hal ini bisa berdampak pada proses kerja hati.
"Regular check-up rutin, setidaknya 2-3 tahun sekali juga perlu. Jangan tunggu sampai hati menjadi nyeri atau kekuningan, karena itu tandanya sudah terlambat," tutur Dr Lee.
Hati merupakan organ terbesar dalam tubuh manusia. Bekerja kompleks 24 jam sehari, organ ini menghilangkan racun dari tubuh. Sangat rumitnya organ hati menjadikannya rentan terhadap berbagai penyakit, termasuk hepatitis yang berlanjut menjadi sirosis dan gagal hati.
(ajg/up)